Sabtu, 19 Mei 2012

Pengenalan Penyakit pada Tanaman Perkebunan


I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
            Pada umumnya, tanaman perkebunan adalah jenis tanaman yang dinilai baik bagi para petani untuk dibudidayakan. Selain karena sesuai dengan lahan pertanian dan menjadi komoditas yang banyak tersebar di berbagai wilayah. Tanaman perkebunan yang dengan sekali penanaman dapat hidup bertahun-tahun sehingga dapat terus memberi penghasilan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan para petani. 
Akan tetapi tidak jarang dalam tiap kegiatan pembudidayaannya, seringkali berhadapan dengan berbagai macam kendala diantaranya adalah serangan penyakit.

            Suatu tanaman, pada dasarnya, dengan potensial genetiknya dapat menghasilkan produksi yang maksimal. Akan tetapi, setelah berinteraksi dengan lingkungannya, hasil produksi tanaman akan merupakan resultanse dari perpaduan antara sifat genetik dan pengaruh faktor luar, sehingga tanaman tidak dapat mencapai hasil maksimal. salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi tanaman adalah serangan penyakit.
            Penyakit tanaman dapat mengakibatkan kerugian baik secara kuantitas maupun kualitas hasil panen. Upaya untuk mengurangi kerugian akibat infeksi penyakit tanaman tersebut dapat dilakukan pengendalian dengan sasaran dan cara-cara yang tepat.
            Tanaman akan bereaksi terhadap serangan patogen. Reaksi tanaman yang mempunyai efektifitas tinggi dalam mengurangi akibat serangan patogen merupakan indikasi ketahanan tanaman yang tinggi pula. Ketahanan tanaman dapat berupa ketahanan fisis, histologis, fisiologis dan biokhemis.
            Keadaan lingkungan ikut mempunyai andil di dalam menciptakan kemungkinan terjadinya serangan patogen pada tanaman. Untuk hidup dengan optimal, tanaman memerlukan suhu, kelembaban cahaya dan jumlah nutrisi serta udara dalam rentangan tertentu.
            Berdasarkan uraian di atas, maka pengetahuan tentang berbagai jenis penyakit pada tanaman perkebunan mutlak diperlukan agar tanaman perkebunan disekitar kita dapat meningkatkan hasil produksi dan penyakit–penyakitnya   dapat dikendalikan.
1. 2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui penyakit penting pada tanaman perkebunan. Kegunaan  dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa dalam mempelajari penyakit  penting pada tanaman perkebunan terutama pada kopi dan tebu.

II. TINJAUAN PUSTAKA
     Penyakit yang menyerang tanaman biasanya menimbulkan gejala-gejala atau ciri khas sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui penyakit yang menyerang tanaman. Selain Jamur, Penyakit tumbuhan dapat pula disebabkan oleh bakteri dan virus (Anonim, 2007).
2. 1 Penyakit Penting pada Tanaman Kopi
            Beberapa penyakit penting dapat menimbulkan kerusakan perkebunan kopi apabila menyerang tanaman pada umur muda sampai menjelang pembungaan seperti penyakit karat daun, bercak daun dan sebagainya (Anonim, 2007).
            Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix. Tanaman sakit ini ditandai oleh adanya bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daunnya, kemudian berubah menjadi kuning tua. Di bagian ini terbentuk tepung berwarna jingga cerah  (oranye) dan tepung dan ini adalah uredospora jamur Hemileia vastatrix. Bercak yang sudah tua berwarna coklat tua sampai hitam, dan kering. Daun-daun yang terserang parah kemudian gugur dan tanaman menjadi gundul. Tanaman yang demikian menjadi kehabisan cadangan pati dalam akar-akar dan ranting-rantingnya, akhirnya tanaman mati (Anonim, 2008).
            Penyakit bercak daun Cercospora disebabkan oleh infeksi cendawan Cercospora coffeicola. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak bulat pada daun berwarna coklat kemerahan, berbatas jelas dan agak mengendap. Pada bercak yang tua terdapat pusat yang berwarna putih kelabu (Anonim, 2010).
2. 2 Penyakit Penting pada Tanaman Tebu
            Perkebunan tebu pada saat sekarang ini banyak mengalami kerugian disebabkan oleh serangan patogen yang dapat menyebabkan tanaman tebu menimbulkan penyakit yang ditandai dengan berbagai gejala-gejala tertentu seperti bercak mata, karat daun, bercak merah dan sebagainya (Anonim, 2009).
            Penyakit bercak mata disebababkan oleh infeksi cendawan Cercospora sacchari ditandai dengan adanya titik halus yang tampak pada daun berwana merah  atau coklat  kemerahan  yang  tampak  jelas jika  dilihat dari  sebelah atas
daun. Titik-titik ini bertambah lebar dan panjang sehingga bercak lonjong memanjang seperti mata, berwarna coklat dengan tepi berwarna kuning. Bercak mempunyai ekor yang menuju kea rah ujung daun (Anonim, 2009).
            Penyakit busuk merah disebabkan oleh infeksi cendawan Colletotrichum falcatum. Penyakit ini jika dilihat dari luar tanaman yang sakit tidak menunjukkan gejala yang jelas, tetapi kalau batang tebu yang sakit dibelah terlihat satu atau beberapa ruasnya berwarna merah dan berbau agak masam. Pada umumnya warna merah ini tidak merata (Anonim, 2010).
2. 3 Penyakit Penting pada Tanaman Kakao
            Menurunnya produktivitas kakao yang selama ini disebabkan oleh adanya berbagai kendala mulai dari umur tanaman yang sudah tua, adanya serangan pada tanaman akan meningkatkan kerugian yang tinggi bagi petani kakao karena tanaman kurang buah atau bahkan  tidak berbuah seperti penyakit antraknose, jamur upas, busuk buah, VSD dan sebagainya (Saefudin, 2009).
            Penyakit Antraknose-Colletotrichum disebabkan oleh jamur Colletotrichum gleosporioides. Serangan ringan pada daun muda terlihat gejala bintik-bintik nekrosis (kematian jaringan) berwarna coklat. Setelah daun berkembang, bintik nekrosis menjadi bercak berlubang dengan halo (jalur di sekitar bercak akibat klorofil yang rusak) berwarna kuning. Pada daun yang lebih tua bintik nekrosis berkembang menjadi bercak nekrosis yang beraturan (Saefudin, 2009).
            Daun-daun muda yang serangan penyakitnya cukup berat mudah mengalami kerontokan dan menyebabkan ranting menjadi gundul. Apabila serangan penyakit terjadi beberapa kali, ranting-ranting akan berbentuk menyerupai kipas dengan ruas yang pendek. Keadaan ini  akan segera diikuti dengan mati ranting. Infeksi pada daun muda atau tua yang berada pada tajuk bagian bawah menimbulkan gejala hawar daun (matinya jaringan seluruh daun sehingga berwarna coklat) ( Saefudin, 2009).
            Penyakit busuk buah disebabkan oleh cendawan Phythoptora palmivora yang dapat menyerang buah muda sampai masak. Buah yang terserang Nampak bercak-bercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari pangkal, tengah atau ujung buah. Apabila keadaan kebun lembab, maka bercak tersebut akan meluas dengan cepat ke seluruh permukaan buah, sehingga menjadi busuk, kehitaman dan apabila ditekan dengan jari terasa lembek dan basah (Riyaldi, 2003).
            Penyebaran penyakit dibantu oleh keadaan lingkungan yang lembab terutama pada musim hujan. Buah yang membusuk pada pohon juga mendorong terjadinya infeksi pada buah lain dan menjalar ke bagian batang/cabang. Patogen ini disebarkan oleh angin dan air hujan melalui spora. Pada saat tidak ada buah, jamur dapat bertahan di dalam tanah (Riyaldi, 2003).
III. METODOLOGI
3. 1 Tempat dan Waktu
     Praktikum pengenalan penyakit penting pada tanaman perkebunan dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar yang berlangsung pada hari Jumat, 5 November 2010 pada pukul 09.30 WITA–selesai.
3. 2 Alat dan Bahan
           Dalam praktikum pengenalan penyakit penting pada tanaman perkebunan tidak menggunakan alat tetapi hanya menggunakan bahan yaitu tanaman kopi dan tanaman tebu.
3. 3 Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu:
1. Mengamati gejala yang ditimbulkan oleh tanaman;
2. Menggambar tanaman tersebut beserta gejala-gejalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar