Senin, 14 Mei 2012

Pengenalan Gejala Patogen


I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar belakang
Ilmu yang mempelajari tumbuhan sakit disebut ilmu penyakit tumbuhan (Plant  Phatology: plant=tumbuhan; pathos=sakit; logos=ilmu). Yang dicakup oleh Ilmu Penyakit Tumbuhan cukup kompleks, antara lain deskripsi tentang penyebab penyakit, bioekologi penyakit, gejala serangan, daerah pencar, jenis tumbuhan inang, pengaruh iklim dan teknik – teknik pengendaliannya.
Tanaman sering menderita karena berbagai gangguan lingkungan fisik (kekurangan air, zat – zat hara, iklim dan lain – lain) dan gangguan biologik yaitu serangan oleh berbagai jasad renik yang bersifat parasit (jamur, bakteri, virus, mikroplasma, nematode), disebut pathogen tanaman, yang menyebabkan tanaman itu menjadi sakit. Tanaman itu dikatakan sakit apabila terjadi perusakan pada struktur tubuh tanaman atau terjadi proses perubahan metabolisme yang cukup intensif atau lama hingga mempengaruhi pertumbuhan normal tanaman itu. Tanaman yang sakit itu dapat mengakibatkan kerugian bagi yang mengusahakan tanaman tersebut.
            Penyakit tanaman dapat disebabkan oleh bakteri, cendawan, dan virus yang dilaporkan oleh banyak Negara di dunia ini. Beberapa jenis penyakit penting tersebar merata di banyak Negara, sedangkan jenis penyakit lainnya terjadi hanya di lokasi tertentu.
1. 2. Tujuan dan kegunaan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui penyebab penyakit pada tanaman baik yang disebabkan oleh cendawan, bakteri maupun nematoda. Kegunaan dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa dalam mempelajari penyebab penyakit pada tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan jenis - jenis penyakit pada tanaman dapat dilakukan dengan cara percobaan di lapang pada setiap fase pertumbuhan tanaman. Timbulnya penyakit dapat bervariasi tergantung dari fase pertumbuhan tanaman, musim, lokasi dan varietas. Kombinasi dari beberapa penyakit dapat terjadi misalnya kombinasi beberapa cendawan atau bahkan kombinasi dari cendawan, bakteri, dan virus (Wigenasanta, 2004).
            Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik. Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya parasitik pada tumbuahn, dapat ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Adapun penyakit yang bersifat abiotik tidak parasit, tidak menular, dan biasa disebut penyakit fisiogenik. Penyebab yang parasitik terdiri dari beberapa golongan seperti virus, viroid, fitoplasma bakteri, cendawan, riketsia, protozoa, nematode dan tumbuhan tingkat tinggi (Sinaga, 2003).
            Seorang ahli penyakit tumbuhan harus mampu mengidentikasi penyebab penyakit dengan tepat. Kemampuan mengidentifikasi tersebut akan menentukan ketepatan diagnosis dan keefektifan rekomendasi pathogen tumbuhan. Seorang ahli juga harus mengetahui karakteristik dan struktur patogen serta gejala yang ditimbulkan (Sinaga, 2003).
Patogen adalah organisme yang mempunyai kemampuan menyebabkan penyakit dan biasanya patogen dalam bentuk organisme yang masih hidup oleh karena itu disebut pula penyebab dari faktor biotik. Penyebab penyakit yang tergolong   kedalam   patogen   adalah  organisme  hidup yang mayoritas bersifat
mikro dan mampu untuk menimbulkan penyakit pada tanaman atau tumbuhan. Organisme yang tegolong patogen adalah jamur, bakteri, virus, mikrosplasma, dan riketsia (Anonim, 2010).
Patogen dalam arti luas adalah tiap agen yang menyebabkan penyakit. Namun, istilah ini biasanya hanya digunakan untuk menunjukkan penyebab penyakit yang tergolong organisme yang hidup saja terutama, cendawan, bakteri, nematoda, virus, dan tumbuhan parasitik yang menyerang tumbuhan (Sinaga, 2003).
Sebagian besar penyebab penyakit pada tumbuhan disebabkan oleh cendawan. Golongan cendawan patogen tumbuhan memiliki anggota yang sangat beragam. Oleh karena itu, kehadiran cendawan patogen tumbuhan perlu selalu diwaspadai (Sinaga, 2003).

III. METODOLOGI
3. 1.  Tempat dan Waktu
Praktikum pengenalan patogen dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar yang berlangsung pada hari Jumat 8 Oktober 2010 pada pukul 09.30 – selesai.
3. 2.  Alat dan Bahan
Alat – alat yang digunakan pada praktikum pengenalan patogen adalah mikroskop, kaca preparat, cawan, dan jarum ose. Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan patogen  adalah cendawan Aspergillus, bakteri Pseudomonas dan nematoda Meloidogyne.
3. 3. Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja dari praktikum ini yaitu:
a.      Menyiapkan mikroskop;
b.      Menyiapkan cendawan, bakteri, dan nematoda;
c.      Meletakkan ketiga jenis patogen pada masing–masing kaca preparat menggunakan jarum ose;
d.      Mengamati keadaan dan bentuk cendawan, bakteri, dan nematoda pada mikroskop;
e.      Menggambar bentuk cendawan, bakteri, dan nematoda.

1 komentar: