I.
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Hama
adalah organisme
yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.
Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktek istilah ini
paling sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu hewan juga dapat disebut hama
jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem
alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Contohnya
adalah organisme yang menjadi vektor
penyakit bagi manusia, seperti tikus dan lalat yang membawa berbagai wabah, atau nyamuk yang menjadi vektor malaria. Dalam
pertanian,
hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara
fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian
dalam pertanian.
Serangan hama terhadap tanaman terutama disebabkan
oleh hewan dari filum Arthopoda. Di antaranya golongan serangga. Jenis ini
merupakan musuh utama terbesar pada tanaman buah-buahan. Hampir 75% dari jumlah
binatang yang hidup berasal dari golongan ini. Dari jumlah tersebut sebagian
merupakan hama pada banyak tanaman buah-buahan di Indonesia.
Serangan hama pada tanaman adalah masalah yang selalu
dihadapi. Serangannya bahkan bisa mencapai 90% dari keseluruhan tanaman yang
berada pada suatu lahan. Karena itu, pengetahuan tentang hama dan penyakit ini
sangat penting artinya bagi orang-orang yang berkecimpung di bidang ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka
praktikum tentang serangga sebagai hama pada tanaman itu dilaksanakan agar
pengetahuan tentang hama dapat meningkat.
1. 2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum tentang serangga sebagai hama
tanaman yaitu untuk membedakan ciri-ciri serangga pada setiap ordo.
Keguanaannya yaitu sebagai bahan informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa
agar pengetahuan tentang serangga ini meningkat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Insecta sering disebut
serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan
kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan
jumlah insekta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini
menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk
maupun sifat dan kebiasaannya (Anonim, 2008).
2. 1 Ordo Coleoptera
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman,
namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap
terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki
vena sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi
menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang
membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat mulut
bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik (Anonim,
2010).
Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae
alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala. Metamorfose bertipe sempurna (holometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa)
—> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda),
namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan
dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera (Anonim, 2008).
Beberapa contoh anggotanya adalah :
-
Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)
-
Kumbang janur kelapa (Brontispa
longissima Gestr)
-
Kumbang buas (predator) Coccinella
sp. (Anonim, 2010).
2. 2 Ordo Lepidoptera
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang
berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga
dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari
dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada
kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang
disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi
palpus labialis berkembang sempurna (Anonim, 2010).
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang
perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —>
dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal,
sedang pupanya bertipe obtekta. Beberapa jenisnya antara lain :
-
Penggerek batang padi kuning (Tryporiza
incertulas Wlk)
-
Kupu gajah (Attacus atlas L)
-
Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera
litura) (Anonim, 2008).
2. 3 Ordo Orthoptera
Sebagian anggota ordo Orthoptera dikenal sebagai pemakan
tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada
serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap
depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras
dan disebut tegmina. Sayap belakang membraneus dan melebar dengan vena-vena
yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan
(Anonim, 2010).
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain: dua buah
(sepasang) mata facet, sepasang antena, serta tiga buah mata sederhana
(occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada
segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membrane
alat
pendengar yang disebut
tympanum.
Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen
abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen
(segmen terakhir abdomen) (Anonim, 2008).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki
bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing
terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
-
Kecoa (Periplaneta sp.)
-
Belalang sembah/mantis (Otomantis
sp.)
-
Belalang kayu (Valanga nigricornis
Drum.) (Anonim, 2010).
2. 4 Ordo Hemiptera
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta
sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun
imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap
cairan tubuh serangga lain (Anonim, 2010).
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada
yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada
bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang
membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala
dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli (Anonim, 2010).
Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas
moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa
stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala
(bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet.
Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran
ludah.
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya. Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah:
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya. Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah:
-
Walang sangit (Leptorixa oratorius
Thumb.)
-
Kepik hijau (Nezara viridula L)
-
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)
(Anonim, 2008).
2. 5 Ordo Homoptera
Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip
dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak
pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota
ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus
semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. Alat mulut juga bertipe
pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat
tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera
(Anonim, 2010).
Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang
perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa
maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman (Anonim, 2010).
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok
wereng dan kutu-kutuan, seperti :
-
Wereng coklat (Nilaparvata lugens
Stal.)
-
Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus
destructor Mask.)
-
Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla
sp.) (Anonim, 2010).
2. 6 Ordo Diptera
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan
tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya
memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi
alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai
adanya antene dan mata facet (Anonim, 2007).
Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya,
tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk
pengisap. Pada tipe penjilat pengisap
alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :
-
bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
-
bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
-
bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc (Anonim, 2008).
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang
perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —>
dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai
pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator.
Pupa bertipe coartacta. Beberapa contoh anggotanya adalah :
- Lalat
buah (Dacus spp.)
- Lalat
predator pada Aphis (Asarcina aegrota
F)
- Lalat
rumah (Musca domestica)
-
lalat parasitoid (Diatraeophaga
striatalis) (Anonim, 2009).
2. 7
Ordo Hymenoptera
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai
predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai
penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya
lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene
(sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau
penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya (Anonim,
2007).
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia :
telur-> larva–> kepompong —> dewasa. Anggota famili Braconidae,
Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit
penting pada hama tanaman. Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :
- Trichogramma sp. (parasit telur
penggerek tebu/padi).
- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit
ulat Artona).
- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit
kumbang Brontispa) (Anonim, 2007).
2. 8
Ordo Isoptera
Ordo ini memiliki 2 pasang sayap dengan tekstur sayap seperti membran, bentuk dan pembuluh sayap
depan dan belakang sama. Hidup dalam koloni dengan bentuk yang
berbeda-beda (polimorfis) sesuai dengan tugasnya dalam koloni.anggotanya
terdiri dari kasta-kasta yang masing-masing terdiri dari jantan dan betina. Tipe metamorfose
sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —>
nimfa —> dewasa. Tipe alat mulut penggigit-pengunyah. Contoh
anggotanya adalah Reticulitermis
flavipes (rayap atau anai-anai) (Anonim, 2010)
III.
METODOLOGI
3. 1 Tempat dan Waktu
Praktikum serangga sebagai hama pada tanaman dilaksanakan
di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar yang berlangsung pada hari
Jumat, 26 November 2010 pada pukul 09.30 WITA–selesai.
3. 2 Alat dan Bahan
Dalam praktikum serangga sebagai hama pada tanaman tidak
menggunakan alat tetapi hanya menggunakan bahan yaitu serangga yang termasuk
hama.
3. 3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum
ini yaitu:
1. Siapkan
preparat serangga yang akan diamati;
2. Amati serangga
dan membedakan serangga berdasarkan ciri–ciri yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar